Blog ini memang campur aduk, segala hal ada di sini. Mulai dari yang gak jelas sampai yang gak jelas ada di sini *isinya memang gak jelas semua*. Eh, tapi ada sih yang jelas, seperti postingan yang satu ini. Saya rasa postingan kali ini bakalan cukup jelas. Bukan SARA ya, apalagi SARAS 008, saya hanya ingin menasehati diri saya sendiri, dan mengingatkan sahabat2 blogger semua. Khususnya untuk laki2 muslim. Kenapa laki2? Karena yang berkewajiban untuk “Shalat jum’at (selanjutnya disebut Jum’atan)” adalah laki2, sedangkan untuk para wanita hanya sunnah. Yupz, di sini saya akan membahas tentang jumatan. Tapi semuanya boleh membaca kok.
Yang pertama, amalan2 apa aja sih yang dikerjakan sebelum shalat jum’at??
Ada banyak amalan yang bisa dilaksanakan sebelum kita berangkat shalat jum’at, diantaranya :
1. Mandi Junub
Hayoo? Kalo mau berangkat jum’atan pada mandi gak? Mandi junub untuk jum’atan ini hukumnya wajib lho (HR Muslim dan Nasa’i), akan tetapi wajibnya bukan seperti wajibnya shalat, jadi sunnah muakad atau sunnah yang dikuatkan. Bahkan untuk menguatkan lagi, Nabi pernah bersabda dalam HR. Bukhori, yang isinya wajib bagi tiap2 orang muslim untuk mandi satu kali dalam satu minggu (yaitu hari jum’at). So, bagi yg gak pernah mandi, sekali2 harus mandi kalo mau jum’atan.
2. Pake minyak wangi dan berpakaian rapi
Ini juga penting nih, kalo mau ketemu “someone special” aja mpe ngabisin minyak nyong2 satu ember, trus sebentar2 liat ke cermin, “pake baju ini bagus gak ya??”. Eh, giliran mau ketemu sama Allah Cuma pake kaos oblong, kaos bola, gak mandi pula. Malu donk sama Allah.
Padahal dalam HR. Muslim Nabi bersabda, yang intinya bahwa setiap orang (laki2) yang baligh wajib untuk siwakan dan memakai minyak wangi seperlunya, meskipun memakai minyak wangi wanita. Kata meskipun memakai minyak wangi wanita hanya untuk menguatkan untuk memakai minyak wangi (untuk laki2), karena wanita itu sendiri dilarang memakai minyak wangi (hanya kata kiasan). Sebenernya wanita itu boleh memakai minyak wangi, tapi jenis minyak wangi wanita itu adalah yang berbekas tapi tidak berbau. Jadi, para laki2 itu disangatkan untuk memakai minyak wangi meskipun minyak wangi itu tidak berbau. Minyak wangi yang tidak berbau?? Cari sendiri deh,,
Padahal dalam HR. Muslim Nabi bersabda, yang intinya bahwa setiap orang (laki2) yang baligh wajib untuk siwakan dan memakai minyak wangi seperlunya, meskipun memakai minyak wangi wanita. Kata meskipun memakai minyak wangi wanita hanya untuk menguatkan untuk memakai minyak wangi (untuk laki2), karena wanita itu sendiri dilarang memakai minyak wangi (hanya kata kiasan). Sebenernya wanita itu boleh memakai minyak wangi, tapi jenis minyak wangi wanita itu adalah yang berbekas tapi tidak berbau. Jadi, para laki2 itu disangatkan untuk memakai minyak wangi meskipun minyak wangi itu tidak berbau. Minyak wangi yang tidak berbau?? Cari sendiri deh,,
Dalam HR. Ibnu Majjah dijelaskan, “Nabi bersabda : tidak ada atas salah satu kalian seandainya membeli 2 pakaian (atas dan bawah) untuk hari jum’at, selain pakaian seragam (keseharian)”. Menurut hadits ini, tidak ada salahnya jika kita membeli pakaian khusus yang hanya dipakai untuk jum’atan, karena ini berarti kita membagusi pada hari jum’at. Hmm, sudahkah sahabat blogger sekalian menyiapkan pakaian khusus untuk hari jum’at??
3. Datang sebelum khutbah di mulai
“Ah, masih jam setengah 12”, “Ah, masih lima menit lagi”, “Ah, khutbahnya belum dimulai”, “Ah, belum adzan”, kata2 itu seringkali aku dengar dari mulut teman2ku. Prinsip LIFO (Last In First Out) pun juga menjadi trend, berangkat jum’atan paling akhir, pulangnya duluan. Apakah sobat blogger pernah melakukannya??
Padahal, banyak sekali lho yang bisa kita lakukan di masjid selama menunggu khutbah di mulai, shalat sunnah, baca Al Qur’an, baca shalawat, dzikir, dll. Yang pasti yang bermanfaat, nambah pahala pula. Siapa sih yang gak mau pahala??
Dan sesungguhnya orang yg datang setelah khutbah dimulai itu adalah orang yg sangat rugi. Karena malaikat2 yang menunggu di pintu2 masjid untuk mencatat siapa saja yang pergi jum’atan akan menutup bukunya kalau imam sudah memulai khutbah dan ikut mendengarkan khutbah. Jadi, yang terlambat?? Ya NGGAK DICATAT, lha siapa yg mau nyatat?? Wong malaikatnya juga ikut ndengerin khutbah kok.
Kalo gitu, berarti kalo sudah telat nggak usah jum’atan aja donk? Kan udah nggak dicatat. Eitss, tunggu dulu, Jum’atan itu hukumnya wajib (dalil sudah jelas). Jadi, meskipun telat kita tetap harus berangkat jum’atan, akan tetapi kita tidak mendapatkan pahala jum’atan. Hanya menggugurkan kewajiban kita untuk jum’atan. So, kalo bisa datang awal kenapa harus (sengaja) terlambat???
Haduh, panjang juga yaa. Dipotong dulu deh, berarti to be continued neh. Ini baru amalan2 sebelum berangkat jum’atan. Amalan2 lainnya akan di jelaskan di episode selanjutnya deh. Tunggu yaa...